Selamat Datang Di Blog Saya

Rabu, 22 Februari 2017

CHECKLIST Pemeriksaan Abdomen Pada Ibu Hamil



PEMERIKSAAN ABDOMEN IBU HAMIL





NO
BUTIR YANG DINILAI
A.    SIKAP DAN PERILAKU
1
Menyambut dan memperkenalkan dari kepada pasien dan keluarga dengan sopan dan ramah
2
Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilakukan
3
Merespon reaksi pasien dengan cepat dan kontak mata

4
Mencuci tangan dengan 6 langkah sebelum dan sesudah tindakan
Mencuci tangan bersih dengan sabun dibulas dengan air kemudian dikeringkan dengan handuk bersih dan kering
B.     ISI
5
Memastikan kandung kemih pasein kosong
6
Menyiapkan alat dan meletakan secara ergonomis ke dekat pasien

7
Meminta pasien untuk berbaring diatas tempat tidur dengan posisi kaki sedikit fleksi
Posisi kaki sedikit fleksi untuk mengurangi ketegangan pada perut ibu
8
Meminta izin bahwa akan dilakukan pemeriksaan abdomen
9
Membuka pakaian pasien dan memakaikan selimut
Membuka pakaian pasien sampai daerah perut terlihat keseluruhan

10
Melakukan pemeriksaan inspeksi pada daerah perut pasien
Melihat adakah luka bekas operasi, mengamati linea nigra dan striae gravidarum, mengamati bentuk perbesaran perut pasien

11
Menghangatkan kedua tangan untuk menyesuaikan suhu tangan degan tubuh pasien
Menghangatkan kedua tangan dengan cara kedua tangan saling diusap-usapkan


12
Mengukur tinggi fundus uteri :
a.       Menggunakan metline
b.      Diukur dari tepi atas simpisis sampai dengan fundus
c.       Diukur dengan cara BUTA (metlyn dalam posisi terbalik)
Prinsip bahwa mengukur TFU dari tepi atas simpisi sampai dengan fundus



13
Mengukur TFU dengan menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukur dan melakukan palpasi Leopod I dengan cara memposisikan pasien dengan kaki ditekuk (sedikit fleksi) kemudian kedua tangan teruji meraba bagian fundus.
Memposisikan pasien dengan kaki ditekuk kemudian melakukan pengukuran TFU dengan memperkirakan TFU berada pada setiap minggu kehamilan dihubungkan dengan simpisis pubis wanita, umbilikus dan ujung dari prosesus xipoid dan menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukur. Kemudian melakukan Leopod I dengan cara kesua tangan teruji mengumpulkan uterus pasien kebagian tengah sampai kedua tangan tersebut meraba bagian fundus uteri.


14
Melakukan palpasi Leopod II dengan cara tangan diletakan pada sisi samping kanan dan kiriperut pasien untuk menentukan bagian janin yang terletak pada sisi kana dan kiri perut pasien
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri pasien secara sejajar dan pada ketinggian yang sama, mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan) telapak tangan kiri dan kanan, kemudian geser ke arah bawah dan rasakanadanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ektremitas)


15
Melakukan Leopod III dengan satu tangan meraba bagian bawah rahim dan tangan yang lain bisa sambil mengfiksasi fundus
Satu tangan pada bagian bawah rahim menentukan bagian terendah janin (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala bayi, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong). Tangan yang satu untuk memfiksasi fundus uteri.




16
Melakukan Leopod IV :
a.       Memposisikan pasien dengan kaki diluruskan
b.      Teruji menghadap kearah kaki ibu
c.       Kedua tangan diletakkan pada kedua sisi bagian rahim (tepi atas simpisis)
d.      Raba dengan sedikit menekan unutk menilai bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum masuk PAP
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simpisi. – temukan kedua ibu jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus. – perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan (konvegen atau divergen)        




17
Menghitung DJJ :
a.       Menentukan punctum maksimum
b.      Menggunakan arloji/ jam tangan/ jam dinding
c.       Teruji sambil memegang nadi ibu/ pasien untuk membedakan bunyiDJJ dengan nadi ibu
Tempelkan ujung stetoskop monoaural (laenec) pada dinding perut pasien yang sesuai dengan posisi punggung janin (bagian yang memanjang dan rata)
Tempelkan telinga teruji pada laenec dan dengarkan bunyi jantung bayi (pindahkan titik dengar apabila pada titik pertama bunyi jantung janin yang terdengar kurang jelas, upayakan untuk mendapat punctum maksimum). Apabila dinding perut cukup tebal sehingga sulit untuk mendengarkan bunyi jantung janin , pindahkan ujung laenec pada dinding perut yang relatif tipis taitu sekitar 3cm dibawah pusat (subumbilikus), dengarkan dan hitung bunyi jantung janin satu menit penuh.
18
Merapikan pasien dengan mengembalikan posisi senyaman mungkin
19
Merapikan peralatan kembali
C.    TEKNIK
20
Teruji melaksanakan secara sistematis
21
Menjaga privasi pasien



Tidak ada komentar:

Posting Komentar