Selamat Datang Di Blog Saya

Jumat, 28 April 2017

Cara Mudah Untuk Memahami Persiapan Pemberian Obat Kepada Pasien



PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT
Persiapan dan pemberian obat harus dilakukan dengan akurat oleh bidan. Bidan menggunakan “lima benar” pemberian obat untuk menjamin pemberian obat yang aman.
1.      Benar obat
2.      Benar dosis
3.      Benar pasien
4.      Benar rute pemberian
5.      Benar waktu









Benar Obat
-          Apabila obat pertama kali diprogramkan, bidan membandingkan etiket obat atau format pencatatan unit dosis dengan instruksi yang ditulis dokter.
-          Membandingkan label pada wadah obat dengan format atau etiket obat
Bidan melakukan ini sebanyak tiga kali,yaitu :
ü  Sebelum memindahkan wadah obat dari laci atau lemari,
ü  Pada sat sejumlah obat yang diprogramkan dipindahkan dari wadahnya,
ü  Sebelum mengembalikan wadah obat ke tempat penyimpanan
-          Bidan hanya memberikan obat yang dipersiapkannya,
-          Jika terjadi kesalahan, bidan yang memberikan obat bertanggung jawab terhadap efek obat.
-          Upayakan untuk tidak menyimpan obat dari wadah tidak bertanda atau wadah yang labelnya tidak terbaca.
-          Apabila klien menolak obat, upayakan untuk tidak mengembalikan obat kewadah aslinya atau memindahkan obat tersebut kewadah lain.





Benar Dosis
-          Sistem unit-dosis distribusi obat meminimalkan kesalahan karena kebanyakan obat tersedia dalam dosis yang sesuai.
-          Apabila sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang lebih besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika seorang dokter memprogramkan suatu system perhitungan obat yang berbeda dari yang disediakan oleh ahli farmasi, resiko kesalahan meningkat.
-          Gelas ukur, spuit dan sendok yang dirancang khusus dapat digunakan untuk menghitung obat dengan akurat.  









Benar Klien
-          Langkah penting dalam pemberian obat dengan aman adalah meyakinkan bahwa obat tersebut diberikan pada klien yang benar
-          Bidan bertanggungjawab dalam memberikan obat terhadap banyak klien
-          Untuk mengidentifikasi klien dengan tepat, bidan memeriksa kartu, format atau laporan pemberian obat yang dicocokkan dengan nama atau no. Rekam medik klien, atau meminta klien untuk menyebutkan namanya sewaktu bidan memberikan obat
-          Ketika menanyakan nama klien, bidan sebaiknya tidak menyebut suatu nama dan berasumsi bahwa respon klien menunjukkan bahwa klien adalah orang yang benar, sebaliknya bidan meminta klien menyebutkan nama lengkapnya.
-          Klien yang menggunakan obat secara mandiri di rumah harus diperingatkan untuk tidak pernah memberi obat kepada anggota keluarga atau teman


Benar Rute
-          Apabila sebuah instruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat, bidan mengonsultasikannya kepada dokter
-          Bila rute pemberian obat bukan cara yang direkomendasikan, bidan harus segera mengingatkan dokter












Benar Waktu
-          Bidan harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk waktu tertentu dalam satu hari dan apakah jadwal tersebut dpat diubah
-          Contoh : dua obat diberikan, satu q8h (setiap 8 jam) dan yang lain (3 kali sehari). Kedua obat diberikan tiga kali dalam 24 jam
-          Tujuan diberikan obat q8h dalam hitungan jam adalah mempertahankan kadar terapeutik obat. Perbedaannya, obat tidak diberikan selama klien terjaga
-          Setiap institusi memiliki rekomendasi jadwal waktu untuk obat yang harus diberikan dengan interval sering
-          Beberapa obat memerlukan penilaian klinis bidan dalam menetukan waktu pemberian obat yang tepat. Obat tidur pun harus diberikan menjelang klien tidur, jika bidan menyadari bahwa sebuah prosedur dapat menggagu klien tidur, sebaliknya pemberian obat ditunda sampai suatu waktu dimana klien dapat memperoleh mafaat optimal obat
-          Bidan mengkaji tingkat nyeri klien untuk menentukan tingkat kenyamanan
-          Apabila bidan menunggu sampai nyeri klien menjadi parah maka efek analgesic mungkin tidak cukup
-          Untuk klien yang sulit mengingat waktu minum obat, bidan dapat membuat bagan yang memuat daftar waktu pemberian setiap obat.








CHEKLIST
PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT

Persiapan
No
Prosedur
1
Cuci tangan sebelum menyiapkan obat
2
Periksa riwayat, kardek, dan riwayat alergi obat
3
Periksa perintah pengobatan
4
Periksa labeltempat obat sebanyak 3 kali
5
Periksa tanggal kadaluarsa
6
Periksa ulang perhitungan dosis obat dengan perawat lain
7
Pastikan kebenaran obat bersifat toksik dengan perawat lain atau ahli farmasi
8
Tuang tablet atau kapsul kedalam tempat obat. Jika dosis obat dalam unit, buka obat disisi tempat tidur pasien setelah memastikan kebenaran identifikasi pasien
9
Tuang cairan setinggi mata. Miniskus atau lengkung terendah dari cairan harus berada pada garis dosis yang diminta
10
Encerkan obat-obat yang mengiritasi mukosa lambung (kalium, aspirin) atau berikan bersama-sama dengan makanan

Pemberian
No
Prosedur
1
Periksa identitas pasien melalui gelang identifikasi

2
Tawarkan es batu sewaktu memberikan obat yang rasanya tidak enak. Jika mungkin berikan obat yang rasanya tidak enak terlebih dahulu baru kemudian diikuti dengan obat dengan rasa yang menyenangkan
3
Berikan hanya obat yang disiapkan
4
Bantu klien mendaptkan posisi yang tepat tergantung rute pemberian
5
Tetaplah bersama kllien sampai obat diminum/dipakai
6
Jika memberikan obat pada sekelompok klien, berikan obat terakhir pada klien yang membutuhkan bantuan ekstra

7
Berikan tidak lebih dari 2,5-3 ml larutan intramuscular pada satu tempat. Bayi itdak boleh menerima lebih dari 1 ml larutan intramuscular pada satu tempat. Tidak boleh memberikan lebih dari 1 ml jika melalui rute subkutan. Jangan menutup kembali jarum suntik
8
Buang jarum dan tabung suntik pada tempat yang benar
9
Buang obat kedalam tempat khusus, jangan kedalam tempat sampah

10
Buang larutan yang tidak terpakai dari ampul. Simpan larutan stabil yang tidak terpakai didalam tempat yang tepat (bila perlu masukkan kedalam lemari es). Tulistanggal waktu dibuka serta inisial anda pada label
11
Simpan narkotik kedalam laci atau lemari dengan kunci ganda
12
Kunci untuk lemari narkotik harus disimpan oleh perawat dan tidak boleh disimpan didalam laci atau lemari


Pencatatan
No
Prosedur
1
Laporkan kesalahan obat dengan segera kepada dokter dan perawat supervisor. Lengkapi laporan peristiwa
2
Masukkan kedalam kolom, catatan obat yang diberikan, dosis, waktu, rute, dan inisial anda
3
Catat obat segera setelah diberikan, khususnya dosis stat
4
Laporkan obat-obat yang ditolak dan alasan penolakan
5
Catat jumlah cairan yang diminum bersama obat pada kolom intake atau output. Sediakan cairan yang hanya diperbolehkan dalam diet

Yang Tidak Boleh
No
Prosedur
1
Jangan konsentrasi terpecah sewaktu menyiapkan obat
2
Jangan memberika obat yang dikeluarkan oleh orang lain
3
Jangan mengeluarkan obat dari tempat obat dengan label yang sulit dibaca, atau yang labelnya sebagian terlepas atau hilang
4
Jangan memindahkan obat dari satu tempat ke tempat yang lain
5
Jangan memindahkan obat ke tangan anda
6
Jangan memberikan obat yang tanggalnya telah kadaluarsa
7
Jangan menduga-duga mengenai obat dan dosis obat. Tanya jika ragu-ragu
8
Jangan memakai obat yang telah mengendap, atau berubah warna, atau berawan
9
Jangan tinggalkan obat-obat yang telah dipersiapkan
10
Jangan berikan suatu obat kepada klien jika ia memiliki alergi terhadap obat itu
11
Jangan memanggil nama klien sebagai satu-satunya cara untuk mengidentifikasi
12
Jangan berikan jika klien mengatakan bahwa obat tersebut berlainan dengan apa yang telah ia terima sebelumnya. Periksa perintah pengobatan
13
Jangan menutup kembali jarum suntik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar