Selamat Datang Di Blog Saya

Jumat, 14 April 2017

Mari Mengenal Alat-alat Belah Minor



PENGENALAN ALAT BELAH MINOR

Pada saat melakukan pembedahan diperlukan berbagai macam peralatan penunjang. Alat-alat tersebut perlu disiapkan sebelum melakukan pembedahan. Sebelum kita melakakukan pembedahan kita harus memiliki pengetahuan mengenai alat dan baha penunjang dalam pembedahan kita tidak salah dalam penggunaan alat tersebut, karena setiap alat memiliki fungsi tertentu. Instrumen bedah minor terdiri atas peralatan sebagai berikut.
1.     Nald Veoderl Needle Holderl Nald Heacting
Nald veoder berfungsi untuk memegang jarum jahit (nald heacting) dan sebagai penyimpul benang. Jenis yang digunakan bervariasi, yaitu tipe Crille Wood (bentuk seperti klem) dan tipe Matchew Kusen (bentuk segitiga)
Nald voederl

2.      Gunting
Gunting yang digunakan pada pembedahan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu gunting diseksi, gunting benang, dan gunting perban atau pembalut.
a.       Gunting Diseksi (disecting scissor)
Gunting diseksi adalah gunting yang berfungsi untuk membuka jaringan, membebaskan tumor kecil dari jaringan sekitarnya, eksplorasi, dan merapikan luka. Gunting ini ada dua jenis, yaitu gunting yang berbentuk lurus, dan gunting yang berbentuk bengkok. Kedua gunting ini biasanya memiliki unung yang runcing. Dua tipe gunting diseksi yang sering digunakan adalah tipe mayo dan tipe metzembaum. Gunting mayo berukuran besar dan dirancang untuk memotong struktur yang liat, misalnya fasia dan tendon. Gunting metzembaum berukuran lebih kecil dari gunting mayo dan digunakan untuk mendiseksi atau memotong jarigan.
Gunting diseksi

b.      Gunting Benang
Gunting benang adalah gutning yang digunakan untuk memotong benang operasi dan merapikan luka. Gunting ada dua jenis, yaitu gunting yang berbentuk lurus dan bengkok.

Gunting benang
c.       Gunting Perban atau Pembalut
Gunting perban atau pembalut adalah gunting yang berfungsi untuk menggunting pembalut dan plester.

Gunting perban
 
3.      Pisau Bedah (Skalpel)
Pisau bedah merupakan pisau yang berfungsi untuk menyayat berbagai organ atau bagian tubuh. Pisau bedah terdiri atas dua bagian, yaitu gagang dan mata pisau. Pada pisau bedah model lama, mata pisau dan gagang pisau bersatu sehingga jika mata pisau tumpul, mata pisau harus diasa kembali. Pada model baru, mata pisau dapat diganti. Biasanya mata pisau hanya unutk sekali pakai. Penggunaan mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.



Pisau bedah
Terdapat dua nomot gagang pisau yang sering dipakai, yaitu gagang nomor 4 (untuk mata pisau besar) dan gagang nomor 3 (untuk mata pisau kecil).

4.      Klem (Clamp)
Klem yang digunakan untuk pembedahan terdiri atas beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
a.       Klem Hemostat
Klem hemostat memiliki berbagai nama, tetapi ia cukup disebut hemostat, stat, atau snap. Klem ini memiliki gigi yang halus agar dapat menjepit dengan cermat. Umumnya ia memiliki bilah yang berbentuk melengkung atau lurus dengan panjang keseluruhan 5 atau 6 inchi. Klem hemostat berfungsi untuk menghentikan perdarahan.

Klem hemostet

b.      Klem Kocher
Klem kocher terdiri atas dua jenis, yaitu klem yang lurus dan klem yang bengkok. Sifat khasnya adalah mempunyai gigi pada ujungnya (mirip gigi pada pinset sirugis). Klem ini berfungsi untuk memegang serta menarik jaringan yang kuat, seperti fasia atau benda asing.


Klem kocher

c.       Klem Allis
Klem allis mempunyai bilah yang lentur dengan gigi halus di ujungnya sehingga kekuatan genggamanya terbatas. Klem ini berfungsi untuk memegang fasia dan jaringan yang akan dibiopsi.


Klem allis


d.      Klem Bebcock
Klem bebcock merupakan klem yang berfungsi untuk menjepit dock atau kain operasi. Klem jenis ini bergerigi halus.

Klem bebcock

5.      Retraktor (Wound Hook)
Retraktor adalah alat yang digunakan untuk  menguakkan luka. Retraktor terdiri atas berbagai macam jenis, contohnya retraktor langenbeck, US Army Double Ended Retraktor, dan retraktor volkman.

6.      Pinset
Pinset terdiri atas berbagai macam jenis, contohnya adalah pinset serugis, pinset anatomi, dan pinset splinter.
a.       Pinset Serugis
Pinset serugis berfungsi untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan penjahit luka, serta memberikan tanda pada kulit sebelum memulai insisi.

b.      Pinset Anatomis
Pinset anatomis berfungsi untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka serta untuk menjepit jaringan yang tipis dan lunak.
c.       Pinset Splinter
Pinset splinter berfungsi untuk mengadaptasi tepi-tepi luka (mecegah over-lapiping)

a. Pinset Anatomis b. Pinset splinter c. Pindet serugis

7.      Dischamps Aneurysm Needle
Dischamps aneurysm needle berfungsi untuk mengikat pembuluh darah besar.

Dischamps Aneurysm Needle

8.      Wound currette
Wound currette befungsi untuk mengeruk luka kotor dan mengeruk ulkus kronis.


wound currette

9.      Sonde (Probe)
Sonde berfungsi sebagai penuntun pisau saat melakukan eksplorasi dan berfungsi juga untuk mengetahui kedalaman luka.

sonde (probe)

10.  Korentang
Korentang berfungsi untuk mengambil instrumen steril, mengambil kasa, jas operasi, duk, dan laken steril.

korentang

11.  Jarum Jahit
Jerum jahit berfungsi untuk menjahit luka pada kulit dan menjahit organ yang rusak lainnya. Jarum jahit berpenampang segitiga digunakan untuk menjahit kulit agar lebih mudah mengiris kulit (scharpe nald). Sementara itu, jarum berpenampang bulat (rounde nald) digunakan untuk menjahit otot.


jarum jahit

12.  Benang Operasi
Pada dasarnya terdapat dua jenis benang operasi, yaitu benang yang dapat diserap dan benang yang tidak dapat diserap.
a.       Benang yang dapat diserap
Contoh benang yang dapat diserap adalah pain gut, cromic catgut, asam poliglikolat (Dexon), poliglaktin (Vicryl), dan polidioksanon.  Plain gut dan cromic catgut terbuat dari usus sehingga kaku, sulit diikat, menyebabkan reaksi jaringan yang hebat. Akibatnya, benang jenis ini mulai ditinggalkan.
Asam poliglikolat (Dexon), poliglaktin (Vicryl) terbuat dari bahan sintesis yang dapat diserap, tetapi sangat sedikit menimbulkan reaksi inflamasi. Kedua benang ini terutama digunakan untuk meligasi pembuluh darah, menautkan fasia, serta menjahit kulit dengan cara subkutikular. Polidioksanon (PSD) merupakan benang sintesis monofilamen. Benang ini sangat baik untuk menjahit luka yang terinfeksi serta luka yang terkontaminasi.
b.      Benang yang tidak dapat diserap
Contoh benang yang tidak dapat diserap:
1)      Benang sutra
Benang sutra adalah benang alami multifilamen. Walaupun dikelompokkan sebagai benang yang tidak dapat diserap, sebenarnya benang ini dapat diserap secara perlahan (sampai dua tahun). Benang sutra sangat kuat, fleksibel, dan simpulnya tidak mudah terurai, tetapi reaksi inflamasi yang ditimbulkannya cukup hebat. Benang ini terutama digunakan untuk meligasi pembuluh, menjahit luka, serta anastomosis usus.
2)      Benang monofilamen poliamida atau nilon (contohnya ethilon)
Ethilon merupakan benang yang cukup kuat dan dapat berjalan menembus jaringan dengan mulus. Umumnya benang ini digunakan untuk menjahit kulit, menyambung tendon, dan menutup luka laparotomi.
3)      Benang polipropilen (prolene)
Prolene merupakan benang yang bersifat fleksibel dan sangat sedikit menimbulkan reaksi inflamasi. Umumnya plolene digunakan untuk operasi plastik dan operasi vaskular.
4)      Nurolon
Nurolon merupakan poliamida yang dipintal dan dicelup dalam warna hitam serta diberi lapisan penutup dibagian luarnya. Benang ini lebih halus dan lebih kuat daripada benang sutra. Selain itu, benang ini lebih sedikit menimbulkan reaksi jaringan daripada benang sutra.
5)      Ethiflex dan Ethibond
Ethiflex merupakan poliester yang dipintal yang tidak diberi lapisan Telfon. Kedua benang ini bersifat fleksibel da kuat serta sering digunakan untuk menjahati lapisan-lapisan luka dan pembuluh darah.
6)      Linen (katun)
Linen atau katun merupakan benang yang dibuat dari serat kapas alam dengan jalan pemintalan. Benang ini bersifat lembut, cukup kuat, mudah disimpul, berwarna putih, dan reaksi tubuh yang ditimbulkannya minimum. Benang linen digunakan untuk menjahit usus dan kulit, terutama kulit wajah.
7)      Benang baja
Benang baja merupakan benang logam yang terbuat dari baja tahan karat. Benang ini bersifat sangat kuat, tidak korosif, mudah disampul, warna putih melatik, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Benang ini umumnya digunakan untuk menjahit tendon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar