KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, saya ucapkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga
saya dapat meyelesaikan makalah Psikologi Masa Kehamilan Beserta Gangguan
Psikologinya.
Makalah ini telah saya susun dengan
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehinga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantua dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah
Psikologi Masa Kehamilan Beserta Gangguan Psikologinya dapat bermanfaat untuk
kita semua.
Yogyakarta,
29 Maret 2017
Kelompok
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ 1
DAFTAR ISI............................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 3
A.
Latar Belakang........................................................................................ 3
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 4
C.
Tujuan...................................................................................................... 4
D.
Manfaat................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 5
A.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis
Pada Kehamilan Trimester I......................... 5
B.
Perubahan dan Adaptasi
Psikologis Pada Kehamilan Trimester II................................ 9
C.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada
Kehamilan Trimester III.................................. 10
D.
Peran Bidan Dalam Persiapan
psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, II ...............................
11
BAB III PENUTUP .....................................................................................
12
A. kesimpulan..............................................................................................
13
B. saran........................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh,
menggunakan masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu.
Adaptasi ini merupakan proses social dan kognitif kompleks yang didasarkan pada
naluri tetapi dipelajari (rubbin. Afoncso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang
remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang
melakukan perawatan. Sebaliknya seorang deawasa harus mengubah kehidupan rutin
yang dirasa mantap menjadi satu kehidupan yang tidak dapt dipredikdsi, yang
diciptakan seorang bayi (mercer 1981).
Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang
mempunyai anak dan multipara wanita tyang memiliki anak menjadi wanita yang
memilik anak-anak (ledrman 1984). Seiring persiapannya untuk menghadapai
peran baru, wanita tersebut merubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang
tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap-siap menjadi seorang ayah.
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahn psikologis dan
emosional.seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dia sudah memilihkan
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada
kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan
bayinya tidak normal.
Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati
baik dirinya maupun bayinya. Ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan
menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari
dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya
perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberidukungan dan
memperthatikan keprihatinan, kekhawatiran ketakutan dan pertanyaanpertanyaan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Menjelaskan
masalh perubahan dan adaptasi pada masa kehamilan
2.
Perubahan dan
Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I
3.
Perubahan dan
Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester II
4.
Perubahan dan
Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
D.
Manfaat
Makalah ini
dibuat dengan harapan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca untuk memahami
tentang perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perubahan dan
Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa
penentuan. Penentuan membuat fakrta wanita bahwa ia hamil. Trimester pertama
juga sering merupajakan masa kehawatiran dari penantian. Segera setelah
konsepsi kadar hormone progesterone dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan
ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, klemah, lelah
dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci
kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan
dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk
tidak hamil. Hampir 80% kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung. Kejadian
gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan
pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik
menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya.
Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasarai
pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai
ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar
melalui serangkaian aktifitas.
Beberapa tahapan aktifitas pentik
seseorang menjadi ibu :
a.
Taking On Seorang wanita dalam pencapaian peran
sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
b.
Taking In seorang wanita sudah mulai membayangkan
peran di lakukan.
c.
Leting Go wanita mengingat kembali proses dan
aktifitas yang sudah dilakukan. Kehamilan pada trimester I ini cenderung
terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya
yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu akan akan selalu
mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap
perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya. Para wanita
juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya
tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan
psikologinya, jika mereka multigravida berhubungan dengan pengalaman yang
lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat
mengganggu. Mimpinya sering kali tentang bayi nya yang bias diartikan
oleh ibu apalagi bila tidak menyenagkan.
v Bentuk
Motivasi
a.
Motivasi Suami
Reaksi
pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah
adalah timbul nya kebanggaan atas kemampuanya mempunyai keturunan bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan nya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari
nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan
keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karna takut akan
mencederai bayi nya . adapula pria yang hasrat seksual nya terhadap wanita
hamil relative besar. Disamping respon yang diperhatikan nya , seorang ayah
dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Zaman dahulu seorang suami ikut
mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan
dukungan yang diberikan oleh suami kepada saat ini, bentuk dukungan yang
diberikan oleh suami lebih pada:
1.
Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal
2.
Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan
menjadi orangtua
b.
Motivasi
Keluarga
Wanita hamil
seringkali merasakan ketergantungan terhadap oranglain. Tapi mungkin bias
menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada
waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat
dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam
mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
v Stress
yang terjadi pada kehamilan trimester I
Ada
dua tipe stress yaitu yang negative dan positif, keduan stress ini dapat
mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsic dan ektrinsik.
Stress intrinsic berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana
individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan
pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara professional. Stress
ekstrinsik timbul Karen factor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan,
kesendirian dan masa reproduksi. Menurut Bumard (1991) stress selama masa
reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu :
1. Stress
di dalam individu
2. stress yang
disebabkan oleh pihak lain
3. Stress yang
disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social
Stress dari
dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan
beradaptasi dengan kejadian kehamilannya.
a.
Memperkuat Ikatan
Kemampuan
untuk menyesuaingan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan pada seorang
ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari
yang lainya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan bulan-bulan sesudahnya
merupakan saat-saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan semakin baik
akhirnya . jadi pada saat hidup masih relative normal. Luangkan waktu untuk
berdua, berbicara tentang perasaan pasanganya. Betapa pun
bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena
kondisi baru merupakan suatu yang normal.
b.
Kehamilan dan Libido
Hasrat untuk
melakukan hubungan seks pada wanita pada trimester pertama ini
berbeda-beda . walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih
tinggi. Kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama priode ini. Keadaan
ini menciptakan kebutuhan untuk uka berkomunikasi secara terbuka dengan
suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk
mencintai namun tanpa hubungan seks, libido sangat dipengaruhi oleh kelelehan,
rasa mual, pembesaran payudara.
c.
Kehamilan dan Olahraga
Setelah
hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak ada
bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis,
berenang atau melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti
keguguran atau
d.
Fetal Malformation (janin yang cacat)
Pada
kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter melarang program olahraga
baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang
dirancang khusus wanita hamil. Latihan-latihan yang menguntungkan bagi wanita
hamil adalah latihan dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk
membantu menopang uterus dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk
mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan
menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
B.
Perubahan dan Adaptasi
Psikologis Pada Kehamilan Trimester II
Trimester
kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama
trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan
kehamilan.
1.
Pembagian perubahan psikologis
pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi
2 fase;
a.
Prequickeckening
Sebelum
adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu dan selama akhir trimester pertama masa prequickening
b.
Postquickening
Setelah
adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu, yang dapat dilihat pada
penjelasan berikut :
Pada trimester kedua, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan ibunya yang
telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala
hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima
segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia
menemukan adanya sikap yang negative, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak
terhadap sikap negative ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya.
Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang
mengembangkan identitas keibuannya.
C. Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
·
Ibu:
1.
Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena
perubahan postur tubuh atau terjadi gangguan body image.
2.
Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan tajut
perhatian suami berpaling atau tidak menyenangi kondisinya.
3.
6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin
meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya.
4.
Adanya perasaan tidak nyaman.
5.
Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi
terhadap persalinan.
6.
Menyibukkan diri dalam persiapan mengahadapi
persalinan
7.
Rasa tidak
nyaman tirabul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
8.
Merasa tidak
menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
9.
Takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
10.
Khawatir bayi
akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan
perhatian dan kekhawatirannya.
11.
Merasa sedih
karena akan terpisah dari bayinya.
12.
Merasa
kehilangan perhatian.
13.
Perasaan mudah
terluka fsensitif).
14.
Libido menurun.
·
Suami:
1.
Meningkatnya
perhatian pada kehamilan istrinya
2.
Meningkatnya
tanggung jawab finansial
3.
Perasaan takut
kehilangan istri dan bayinya
4.
Adaptasi
terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya
D.
Peran Bidan dalam
Persiapan Psikologi Ibu Hamil Trimester I,II,III
Mempelajari kedaan lingkungan penderita Ibu hamil yang
selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan,perumahan dan pekerjaan dapat
juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk bidan harus
melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan ( latar belakang ) sehingga
mempermudah dalam melakukan suhan kebidanan.
1.
Informasi dan
pendidikan kesehatan
Mengurangi pengaruh yang negatif Kecemasan dan ketakutan sering
diperngaruhi oleh cerita-cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan
persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya
pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut
perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisologi kehamilan dan
persalinan kepada penderita.
Memperkuat pengaruh yang positif Misalnya dengan memberikan dukungan mental
dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan
dinantikan.
2.
Menganjurkan Latihan
-
latihan
fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot- otot dasar panggul,
melatih pernafasan, teknik megedan yang baik dan latihan
-
latihan
relaksasi.
3.
Adaptasi pada
lingkungan tempat bersalin
Dilaksanakan
dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang bersalin,
alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan
trimester I, pada kehamilan trimester II,pada kehamilan trimester III dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Trimester
1
Ibu :
1.
Terbuka atau
diam-diam
2.
Perasaan
ambivalent terhadap kehamilannya.
3.
Berkembang
perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
4.
Antipati karena
ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak menginginkan kehamilan.
5.
Perasaan
gembira.
6.
Ada perasaan
cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
7.
Menerima atau
menolak perubahan fisik
Ayah :
1.
Berbeda
tergantung dari : usia,jumlah anak,interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
2.
Menerima atau
menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan komunikasi
3.
Toleransi
terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
4. Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat
kegiatan baru diluar rumah.
b. Trimester
2
Ibu :
1.
Mengalami
perubahan fisik yang lebih nyata
2.
Ibu merasakan
adanya pergerakan janin karena ia menerima dan menganggap sebagai dari dirinya
3.
Mencari
perhatian suami
4.
Berkonsentrasi
pada kebutuhan diri dan bayinya
5.
Perasaan lebih
berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan perlengkapan bayinya
6.
Perasaan
cenderung lebih stabil
Ayah :
1.
Merasa senang
dengan pergerakan janin
2.
Melibatkan diri
dengan masalah kehamilan istrinya
3.
Memberikan
perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya
4.
Bila merasa
gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar
c.
Trimester 3
Ibu :
1.
Kecemasan dan
ketegangan semakin meningkat oleh karena perbuatan postur tubuh atau
terjadi gangguan body image
2.
Merasa tidak
feminism menyebabkan perasaan takut perhatian suami berpaling atau tidak
menyenangi kondisinya
3.
6-8 minggu menjelang
persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi
dan dirinya
4.
Adanya perasaan
tidak nyaman
5.
Sukar tidur oleh
karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan
6.
Menyibukan diri
dalam persiapan persalinan menghadapi persalinan
Ayah :
1.
Meningkatnya
perhatian pada kehamilan istrinya
2.
Meningkatkan
tanggung jawab financial
3.
Perasaan takut
kehilangan istri dan bayinya
4.
Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin
membahagiakan istrinya
Penanganan
Perubahan Psikologi Kehamilan Tiap Trimester
I (periode adaptasi)
-
Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
-
Usahakan lebih banyak istirahat
-
Selalu memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi pada tubuhnya.
-
Beradaptasi dengan perubahan bentuk tubuh
-
Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya sedang hamil
-
Menyimak Informasi Seputar kehamilan Mengalami gairah
seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
-
Perhatian suami Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
-
Suami harus lebih memahami istri
-
Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
-
Menjalin komunikasi
-
Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
-
Menciptakan kondisi yang nyaman dan penuh kasih sayang
II (periode kesehatan)
-
Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima
kehamilannya.
-
Mulai beraktivitas
-
Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran
bayi sebagai seseorang di luar
-
Konsultasi dengan bidan atau tenaga kesehatan yang
lain.
B. Saran
Sebaiknya seorang wanita yang sedang hamil harus didukung secara psikologi
oleh keluarga yaitu orang tua, suami, saudara dekat yang berada dalam
lingkungannya, sehingga akan mengurangi gangguan-gangguan psikologi yang
dialami oleh wanita hamil dan membantu mencoba untuk mengatasi dan mengurangi
gangguan-gangguan psikologi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar