Selamat Datang Di Blog Saya

Sabtu, 15 April 2017

PERUBAHAN PSIKOLOGI MASA KEHAMILAN TIAP SEMESTER



            KATA PENGANTAR

      Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat meyelesaikan makalah Psikologi Masa Kehamilan Beserta Gangguan Psikologinya.
      Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehinga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantua dalam pembuatan makalah ini.
      Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
      Akhir kata saya berharap semoga makalah Psikologi Masa Kehamilan Beserta Gangguan Psikologinya dapat bermanfaat untuk kita semua.

Yogyakarta, 29 Maret 2017

Kelompok 3



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................   1
DAFTAR ISI...............................................................................................   2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................   3
A.  Latar Belakang........................................................................................   3
B.  Rumusan Masalah...................................................................................   4
C.  Tujuan......................................................................................................   4
D.  Manfaat...................................................................................................   4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................   5
A.  Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I.........................   5
B.  Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester II................................    9
C.   Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III..................................  10
D.  Peran Bidan Dalam Persiapan psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, II ...............................  11
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 12
A.  kesimpulan.............................................................................................. 13
B.  saran........................................................................................................ 14



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Wanita dari remaja sampai usia sekitar empat puluh, menggunakan masa kehamilan untuk beradaptasi terhadap peran sebagai ibu. Adaptasi ini merupakan proses social dan kognitif kompleks yang didasarkan pada naluri tetapi dipelajari (rubbin. Afoncso). Untuk menjadi seorang ibu, seorang remaja harus beradaptasi dari perasaan dirawat ibu menjadi seorang ibu yang melakukan perawatan. Sebaliknya seorang deawasa harus mengubah kehidupan rutin yang dirasa mantap menjadi satu kehidupan yang tidak dapt dipredikdsi, yang diciptakan seorang bayi (mercer 1981).
Nulipara atau wanita tanpa anak menjadi wanita yang mempunyai anak dan multipara wanita tyang memiliki anak menjadi wanita yang memilik anak-anak (ledrman 1984). Seiring  persiapannya untuk menghadapai peran baru, wanita tersebut merubah konsep dirinya supaya ia siap menjadi orang tua begitu pula sama halnya dengan suami. Suami siap-siap menjadi seorang ayah. Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahn psikologis dan emosional.seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa  bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dia sudah memilihkan nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya, atau bahwa ada kemungkinan  bayinya tidak normal.
Wanita hamil secara ekstrim rentan. Dia takut mati baik dirinya maupun bayinya. Ini membuat banyak wanita lebih bergantung dan menuntut. Inilah waktu paling tepat untuk memberikan nasehat, seperti mencari dukungan baru. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberidukungan dan memperthatikan keprihatinan, kekhawatiran ketakutan dan pertanyaanpertanyaan.
B.       Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan masalh perubahan dan adaptasi pada masa kehamilan
2.      Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I
3.      Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester II
4.      Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
C.       Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
D.      Manfaat
Makalah ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca untuk memahami tentang perubahan dan adaptasi psikologis dalam masa kehamilan.
 
 









BAB II
PEMBAHASAN

A.      Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester I
Trimester pertama ini sering dirujuk kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakrta wanita bahwa ia hamil. Trimester pertama juga sering merupajakan masa kehawatiran dari penantian. Segera setelah konsepsi kadar hormone progesterone dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada  pagi hari, klemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan,  penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80% kecewa, menolak, gelisah, depresi dan murung. Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan  pada kehamilan pertama. Menurut kumar dan robson (1978) 12% wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya. Perubahan psikologis yang terjadi pada kehamilan trimester I didasarai  pada teori Revarubin. Teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas.
Beberapa tahapan aktifitas pentik seseorang menjadi ibu :
a.       Taking On Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan melakukan peran ibu.
b.      Taking In seorang wanita sudah mulai membayangkan peran di lakukan.
c.       Leting Go wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukan. Kehamilan pada trimester I ini cenderung terjadi pada tahapan aktifitas yang dilalui seorang ibu dalam mencapai perannya yaitu pada tahap taking on. Pada trimester pertama seorang ibu akan akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi  pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya. Para wanita juga mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologinya, jika mereka multigravida  berhubungan dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti nyata, dimana hal ini sangat mengganggu. Mimpinya sering kali tentang  bayi nya yang bias diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenagkan.
v  Bentuk Motivasi
a.       Motivasi Suami
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbul nya kebanggaan atas kemampuanya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan nya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karna takut akan mencederai bayi nya . adapula pria yang hasrat seksual nya terhadap wanita hamil relative besar. Disamping respon yang diperhatikan nya , seorang ayah dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Zaman dahulu seorang suami ikut mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda dengan dukungan yang diberikan oleh suami kepada saat ini, bentuk dukungan yang diberikan oleh suami lebih pada:
1.      Untuk saling berkomunikasi dari sejak awal  
2.      Menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk mempersiapkan menjadi orangtua
b.      Motivasi Keluarga 
Wanita hamil seringkali merasakan ketergantungan terhadap oranglain. Tapi mungkin bias menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.

v  Stress yang terjadi pada kehamilan trimester I
Ada dua tipe stress yaitu yang negative dan positif, keduan stress ini dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsic dan ektrinsik. Stress intrinsic berhubungan dengan tujuan pribadi dari individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sesempurna mungkin baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara professional. Stress ekstrinsik timbul Karen factor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. Menurut Bumard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu : 
1.    Stress di dalam individu
2.    stress yang disebabkan oleh pihak lain
3.    Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social

Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya.
a.    Memperkuat Ikatan
Kemampuan untuk menyesuaingan diri dengan kehamilan memberikan kesempatan pada seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat lebih penting dari yang lainya. Masa-masa kehamilan,  persalinan dan bulan-bulan sesudahnya merupakan saat-saat yang sulit. Semakin dekat pada awalnya, akan semakin baik akhirnya . jadi pada saat hidup masih relative normal. Luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang  perasaan pasanganya. Betapa pun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri, kegelisahan yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang normal.
b.    Kehamilan dan Libido
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita pada trimester  pertama ini berbeda-beda . walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi. Kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama priode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk uka  berkomunikasi secara terbuka dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks, libido sangat dipengaruhi oleh kelelehan, rasa mual, pembesaran  payudara.
c.    Kehamilan dan Olahraga
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa mereka. Tidak ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging, bermain tennis,  berenang atau melakukan hubungan seks, dapat menimbulkan masalah seperti keguguran atau
d.   Fetal Malformation (janin yang cacat)
Pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus wanita hamil. Latihan-latihan yang menguntungkan bagi wanita hamil adalah latihan dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu menopang uterus dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.

B.       Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester II
Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
1.      Pembagian perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi 2 fase;
a.    Prequickeckening
Sebelum adanya pergerakan janin yang dirasakan ibu dan selama akhir trimester pertama masa prequickening
b.    Postquickening
Setelah adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu, yang dapat dilihat pada penjelasan berikut :
Pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang negative, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap negative ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang mengembangkan identitas keibuannya.



C.       Perubahan dan Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
·      Ibu:
1.      Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perubahan postur tubuh atau terjadi gangguan body image.
2.      Merasa tidak feminim menyebabkan perasaan tajut perhatian suami berpaling atau tidak menyenangi kondisinya.
3.      6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya.
4.      Adanya perasaan tidak nyaman.
5.      Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan.
6.      Menyibukkan diri dalam persiapan mengahadapi persalinan
7.      Rasa tidak nyaman tirabul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
8.      Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
9.      Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
10.  Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
11.  Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
12.  Merasa kehilangan perhatian.
13.  Perasaan mudah terluka fsensitif).
14.  Libido menurun.
·      ­­Suami:
1.      Meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya
2.      Meningkatnya tanggung jawab finansial
3.      Perasaan takut kehilangan istri dan bayinya
4.      Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya



D.      Peran Bidan dalam Persiapan Psikologi Ibu Hamil Trimester I,II,III
Mempelajari kedaan lingkungan penderita Ibu hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan,perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan  perlu penanggulangan. Untuk bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan ( latar belakang ) sehingga mempermudah dalam melakukan suhan kebidanan.
1.      Informasi dan pendidikan kesehatan
Mengurangi pengaruh yang negatif Kecemasan dan ketakutan sering diperngaruhi oleh cerita-cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman  persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai  proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisologi kehamilan dan  persalinan kepada penderita.
Memperkuat pengaruh yang positif Misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
2.      Menganjurkan Latihan
-          latihan fisik  seperti senam hamil untuk memperkuat otot- otot dasar panggul, melatih pernafasan, teknik megedan yang baik dan latihan
-          latihan relaksasi.
3.      Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruang  bersalin, alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Perubahan dan adaptasi psikologi pada kehamilan trimester I, pada kehamilan trimester II,pada kehamilan trimester III dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.       Trimester 1
Ibu :
1.    Terbuka atau diam-diam
2.    Perasaan ambivalent terhadap kehamilannya.
3.    Berkembang perasaan khusus, mulai tertarik karena akan menjadi ibu
4.    Antipati karena ada perasaan tidak nyaman terutama pada ibu yang tidak menginginkan kehamilan.
5.    Perasaan gembira.
6.    Ada perasaan cemas karena akan punya tanggung jawab sebagai ibu
7.    Menerima atau menolak perubahan fisik
Ayah :
1.    Berbeda tergantung dari : usia,jumlah anak,interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
2.    Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan komunikasi
3.    Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
4.    Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.


b.      Trimester 2
Ibu :
1.    Mengalami perubahan fisik yang lebih nyata
2.    Ibu merasakan adanya pergerakan janin karena ia menerima dan menganggap sebagai dari dirinya
3.    Mencari perhatian suami
4.    Berkonsentrasi pada kebutuhan diri dan bayinya
5.    Perasaan lebih berkembang sehingga ibu mulai mempersiapkan  perlengkapan bayinya
6.    Perasaan cenderung lebih stabil
Ayah :
1.    Merasa senang dengan pergerakan janin  
2.    Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
3.    Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya
4.    Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar
c.       Trimester 3
Ibu :
1.    Kecemasan dan ketegangan semakin meningkat oleh karena perbuatan  postur tubuh atau terjadi gangguan body image  
2.    Merasa tidak feminism menyebabkan perasaan takut perhatian suami  berpaling atau tidak menyenangi kondisinya
3.    6-8 minggu menjelang persalinan perasaan takut semakin meningkat, merasa cemas terhadap kondisi bayi dan dirinya
4.    Adanya perasaan tidak nyaman
5.    Sukar tidur oleh karena kondisi fisik atau frustasi terhadap persalinan
6.    Menyibukan diri dalam persiapan persalinan menghadapi persalinan


Ayah :
1.    Meningkatnya perhatian pada kehamilan istrinya  
2.    Meningkatkan tanggung jawab financial
3.    Perasaan takut kehilangan istri dan bayinya
4.    Adaptasi terhadap pilihan senggama karena ingin membahagiakan istrinya
Penanganan Perubahan Psikologi Kehamilan Tiap Trimester
I (periode adaptasi)
-          Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya
-          Usahakan lebih banyak istirahat
-          Selalu memperhatikan setiap  perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
-          Beradaptasi dengan  perubahan bentuk tubuh
-          Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil
-          Menyimak Informasi Seputar kehamilan Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
-          Perhatian suami Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
-          Suami harus lebih memahami istri
-          Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
-          Menjalin komunikasi
-          Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
-          Menciptakan kondisi yang nyaman dan penuh kasih sayang
II (periode kesehatan)
-          Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
-          Mulai beraktivitas
-          Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar
-          Konsultasi dengan bidan atau tenaga kesehatan yang lain.
B.     Saran
Sebaiknya seorang wanita yang sedang hamil harus didukung secara psikologi oleh keluarga yaitu orang tua, suami, saudara dekat yang berada dalam lingkungannya, sehingga akan mengurangi gangguan-gangguan psikologi yang dialami oleh wanita hamil dan membantu mencoba untuk mengatasi dan mengurangi gangguan-gangguan psikologi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar